serbanews.com - Kali ini kita akan mengunjungi para petani tembakau yang mana sudah hampir selesai tahap panen dan sudah mulai menjumur bagian pucuk.
Musim tembakau adalah musim yang paling ditunggu oleh para petani khususnya masyarakat Pakong , Pamekasan, Madura.
Setelah melewati Proses menanam tembakau dari mulai menanam bibit hingga tiba saatnya di jemur sampai kering dan sampai siap di jual ada beberapa kendala yang di temuai pada musim tembakau tahun ini. salah satunya hujan yang sering turun.
Seperti yang kita ketahui tembakau yang sudah di petik tidak boleh terkena air hujan terlebih saat sudah dijemur atau sedang proses dijemur.
Jika tembakau sampai terkena air maka tembakau bisa hitam dan seperti busuk, dan tentunya hal tersebut bisa menyebabkan tembakau jadi murah dan para petani bisa mengalami kerugian.
Saat proses menjemur pemilik tembakau akan menjaga jemuran dan memantau hujan, jika di perkirakan hujan maka tembakau harus segera di amankan dan du kumpulkan untuk menghindari hujan.
Jika sampai 3 hari tembakau belum kering, maka tembakau akan rusak dan lebih murah, sebab itulah para petani selalu berharap semoga panas agar tembakau yang sedang dijemur lekas kering hingga siap di jual pada juragan tembakau atau yang biasa membeli tembakau.
Pada Oktober 2022 Kemaren Team serbanews mengujung dusun paobawang. Desa Klompang barat, Kecapatan Pakong, untuk melihat petani yang sedang melakukan aktivitas. Pada waktu tersebut petani sudah menjemur tembakau jenis solang dimana itu bisanya merupakan daun terakhir yang harganya bisanya relatif lebih murah dari induk.
Hal terbut menunjukan bahwa Musim tembakau di desa tersebut sudah hampi selesai karena sudah mulai memotong dan menjemur tembakau jenis pucuk.
Info dari salah satu warga tembakau di musim ini ada beberapa petani yang tidak menanam tembakau karena khawatir akan sering huja, sehingga membuat tembakau lebih sedikit dan membuat tembakau lebih relatif mahal dari tahun sebelumnya.